بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalammualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Sudah lama ane tidak memposting di blog ini serta sudah lama juga blog ini tidak terurus karena ane ada urusan masuk perguruan tinggi hehehe 😁. Pada kesempatan ini ane akan menshare pengalaman ane tentang mikrokontroller. pasti agan aganwati yang merupakan penggemar elektronika para hobi sudah mengetahui apa itu mikrokontroller. apalagi sekarang ini semakin maju dan mudah banyak orang menjual development board yang berbasis AVR seperti ARDUINO atau minimum system dari AVR.
Mungkin agan-agan tergiur akan development board bikinan luar negri yang menggiurkan yang memiliki fitur canggih. tetapi sayang harganya yang relatif mahal dan apabila kita beli luar negri resiko untuk membayar pajak dan biaya lainnya. Dan development board itu hanya ada di dalam impian agan. Ane pun merasa sedih.
apalagi kalau kita harus membutuhkan hardware yang besar misal membutuhkan mikrokontroller yang berarsitektur 32 bit. kita bingung dengan biaya terbatas bagaimana solusinya.
Tetapi agan-agan jangan khawatir, karena ane akan sharing development board yang akan menjadi pelipur lara agan-agan hehehee..
langsung saja rekomendasi pertama :
1.Arduino
kelebihan arduino:
Development board ini sudah pasti sangat dikenal di kalangan para hobi elektronika karena :
1. Semua sumber daya untuk memprogramnya gratis, mulai dari IDEnya (software untuk mengcompile program dan mengupload kode program ke dalam MCU-nya)
2. Biayanya murah, banyak sekarang yang menjual development board arduino dengan harga yang murah-murah serta alat programmernya juga murah.
3. banyak para developer yang mensupport dengan membuat library-library program. seperti program untuk antarmukan MCU ke LCD 16x2.
4. Menggunakan bahasa C, bahasa yang umum digunakan untuk memprogram hardware
Kekurangan arduino :
1. Berarsitektur 8 bit, apabila kita memproses data dengan ukuran diatas 8 bit, akan memakan banyak sumber daya hardware seperti RAM dan ROM/flash (untuk menyimpan program)
2. Clock maximal hanya sampai 16-20 MHz
2.STM32
kelebihan STM32:
1. Berarsitektur 32 bit, memungkinkan kita memproses data yang cukup besar 16/32 bit tanpa menghabiskan banyak sumber daya hardware
2. Harganya murah, alat programmernya adalah ST-LINK (harga versi kw-nya sekitar 50.000 rupiah). dan chip ini bisa diprogram dengan protocol UART (kita hanya perlu konverter USB to SERIAL, harganya lebih murah kurang lebih dengan biaya 25000 rupiah sudah dapat, di lain waktu ane akan post bagaimana cara program lewat UART)
3. Library program telah disediakan di website STMICROELECTRONIC
4. Menggunakan bahasa C
5. Semua programnya GRATIS (kecuali IDE dari IAR, ATOLLIC, dsb)
6. lebih mudah diprogram dengan library HAL
7. dapat berkerja diatas 20MHz
8. program lebih terstruktur
Kekurangan STM32
1. Konfigurasinya ribet, kita harus mengaktifkan dan mengkonfigurasi setiap peripheral (contoh : PORT I/O, USART) yang akan digunakan, kita harus mengaktifkan clock di setiap peripheral yang akan digunakan.
2.development boardnya cenderung mahal
3. Sangat tidak cocok untuk pemula dalam mikrokontroller (Kunci sukses harus telaten)
nah itu adalah 2 development board rekomendasi ane..
kesimpulannya adalah itu tergantung kebutuhan kita apakah kita membutuhkan sumber daya hardware mikrokontroller yang besar atau tidak. Kalo ane bagi pemula lebih baik belajar ARDUINO dulu, apabila sudah menguasai baru belajar STM32, karena microcontroller berarsitektur ARM seperti STM32 memiliki konfigurasi hardware yang membingungkan.
Di lain waktu ane akan memberi tutorial cara memprogram chip STM32
Itu adalah opini dan pengalaman ane. jika ada yang ingin agan sampaikan, sampaikanlah di kolom komentar..
kurang dan lebihnya ane mohon maaf
*Apabila mau copas silahkan asal cantumkan link sumbernya, hargai pemikiran orang lain jangan menjadi ahli plagiat
Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Assalammualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Sudah lama ane tidak memposting di blog ini serta sudah lama juga blog ini tidak terurus karena ane ada urusan masuk perguruan tinggi hehehe 😁. Pada kesempatan ini ane akan menshare pengalaman ane tentang mikrokontroller. pasti agan aganwati yang merupakan penggemar elektronika para hobi sudah mengetahui apa itu mikrokontroller. apalagi sekarang ini semakin maju dan mudah banyak orang menjual development board yang berbasis AVR seperti ARDUINO atau minimum system dari AVR.
Mungkin agan-agan tergiur akan development board bikinan luar negri yang menggiurkan yang memiliki fitur canggih. tetapi sayang harganya yang relatif mahal dan apabila kita beli luar negri resiko untuk membayar pajak dan biaya lainnya. Dan development board itu hanya ada di dalam impian agan. Ane pun merasa sedih.
apalagi kalau kita harus membutuhkan hardware yang besar misal membutuhkan mikrokontroller yang berarsitektur 32 bit. kita bingung dengan biaya terbatas bagaimana solusinya.
Tetapi agan-agan jangan khawatir, karena ane akan sharing development board yang akan menjadi pelipur lara agan-agan hehehee..
langsung saja rekomendasi pertama :
1.Arduino
kelebihan arduino:
Development board ini sudah pasti sangat dikenal di kalangan para hobi elektronika karena :
1. Semua sumber daya untuk memprogramnya gratis, mulai dari IDEnya (software untuk mengcompile program dan mengupload kode program ke dalam MCU-nya)
2. Biayanya murah, banyak sekarang yang menjual development board arduino dengan harga yang murah-murah serta alat programmernya juga murah.
3. banyak para developer yang mensupport dengan membuat library-library program. seperti program untuk antarmukan MCU ke LCD 16x2.
4. Menggunakan bahasa C, bahasa yang umum digunakan untuk memprogram hardware
Kekurangan arduino :
1. Berarsitektur 8 bit, apabila kita memproses data dengan ukuran diatas 8 bit, akan memakan banyak sumber daya hardware seperti RAM dan ROM/flash (untuk menyimpan program)
2. Clock maximal hanya sampai 16-20 MHz
2.STM32
kelebihan STM32:
1. Berarsitektur 32 bit, memungkinkan kita memproses data yang cukup besar 16/32 bit tanpa menghabiskan banyak sumber daya hardware
2. Harganya murah, alat programmernya adalah ST-LINK (harga versi kw-nya sekitar 50.000 rupiah). dan chip ini bisa diprogram dengan protocol UART (kita hanya perlu konverter USB to SERIAL, harganya lebih murah kurang lebih dengan biaya 25000 rupiah sudah dapat, di lain waktu ane akan post bagaimana cara program lewat UART)
3. Library program telah disediakan di website STMICROELECTRONIC
4. Menggunakan bahasa C
5. Semua programnya GRATIS (kecuali IDE dari IAR, ATOLLIC, dsb)
6. lebih mudah diprogram dengan library HAL
7. dapat berkerja diatas 20MHz
8. program lebih terstruktur
Kekurangan STM32
1. Konfigurasinya ribet, kita harus mengaktifkan dan mengkonfigurasi setiap peripheral (contoh : PORT I/O, USART) yang akan digunakan, kita harus mengaktifkan clock di setiap peripheral yang akan digunakan.
2.development boardnya cenderung mahal
3. Sangat tidak cocok untuk pemula dalam mikrokontroller (Kunci sukses harus telaten)
nah itu adalah 2 development board rekomendasi ane..
kesimpulannya adalah itu tergantung kebutuhan kita apakah kita membutuhkan sumber daya hardware mikrokontroller yang besar atau tidak. Kalo ane bagi pemula lebih baik belajar ARDUINO dulu, apabila sudah menguasai baru belajar STM32, karena microcontroller berarsitektur ARM seperti STM32 memiliki konfigurasi hardware yang membingungkan.
Di lain waktu ane akan memberi tutorial cara memprogram chip STM32
Itu adalah opini dan pengalaman ane. jika ada yang ingin agan sampaikan, sampaikanlah di kolom komentar..
kurang dan lebihnya ane mohon maaf
*Apabila mau copas silahkan asal cantumkan link sumbernya, hargai pemikiran orang lain jangan menjadi ahli plagiat
Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
